Pages

Kamis, 17 Juni 2010

PAST :)

Apa yang kamu rasain ketika ketemu mantan atau orang yang sangat kau cintai tapi cintamu ga berbalas? Oke pertama aku bahas ketika ketemu mantan. Kalo pertama yang kurasain adalah KANGEN, kangen surat-suratan ma dia (geli yaa.. ni aku lakuin pas kelas 1 smp), kangen curi-curi pandang ma dia. Pokoknya kangen berat!! Di sisi lain tapi aku juga merasa bersalah, belum bisa jadi apa yang dia inginkan dan dulu aku pernah menyakitinya. Ingin rasanya membina hubungan baik kembali, walau memang kami masih berhubungan lewat sms namun tetap ada jarak yang memisahkan kami, seperti bukan teman atau musuh, kamu bisa ngrasain kan? Yaah seperti itu hubungan kami saat ini. Tadi sore ketika aku tidur, aku terbangun akan suara begitu banyak motor dan ada suara seperti mobil berhenti di depan rumah, kemudian aku dengar lagi suara anak muda bersahutan seperti hendak bertamu ke rumahku., dengan masih merem melek aku melihat dari jendela kamarku, ibuku sedang menyambut tamu-tamu tersebut. Betapa terkejutnya aku, aku mengenal beberapa dari mereka, namun ada satu yang sangat kukenal. Dia. . yaa dia bagian dari masa laluku. Sebut saja “Ayah” , hha yaa dulu dia memanggilku bunda dan aku memanggilnya ayah. Memang terdengar menggelikan tapi saat itu aku tak merasa geli, aku bahkan teramat senang. Yaah, dialah pacar pertamaku. Dari balik jendela kulihat dia sedang melihat-lihat ke arah pintu, seperti sedang mencari sesuatu. Sayangnya Bapak sedang tidak ada, jadi mereka memutuskan untuk pulang. Baru kuketahui dari ibu kemudian bahwa mereka sebenarnya akan minta remidi sosiologi kepada ayah, hha sebanyak itu siswanya dan kenapa remidi di rumah? Hhhaha. Aku tak tahu. Ibu bilang bahwa mereka akan datang lagi nanti, oh tidak. Akankah aku nanti yang membukakan pintu untuk mereka dan aku akan bertemu secara langsung lagi dengan “Ayah”? Aku pun segera mandi,dan segera sms seorang teman untuk nanti menjemputku saja ketika akan ke pasar malam nanti, yaah memang hari itu aku sudah janjian dengan teman-teman RNC untuk ke pasar malam, tepatnya sih aku dan seorang teman yang merencanakan hal tersebut. Kangen sama masa kecil ke pasar malam, hhha. Balik lagi deh ke topik mantan tadi. Yah sehabis mandi aku segera sholat dan kemudian disuruh ayah untuk beli makanan buat rapat kecil wisata malam nanti. Segera aku mempersiapkan diri *berdandan* kalau-kalau nanti sehabis beli makanan sudah ada “Ayah” di rumahku. Tapi ternyata tidak, sesampainya di rumah tidak ada tamu. Dan kudapati Bapak, Ibu dan adek sedang bersiap akan pergi mengunjungi tetanggaku. Dan dia datang, yaa “Ayah” datang. Kali ini rombongannya tidak seramai tadi, hanya ada sekitar 5 motor yang ada. Aku ikut menuju teras bersama Bapak, tak tahu mengapa. Bapak bilang besok saja di sekolah remidinya, karena Bapak mau pergi. Dan kucari sesosok yang tidak ingin kutemui tapi kurindukan. Ya dia parkir tak jauh dari teras rumahku, kami hanya berpandangan sekilas, tanpa senyuman atau isyarat saling mengenal. Aku segera masuk kembali ke rumah, aku menyesal tak menyapanya. Argghh… aku tau aku merindunya tapi kenapa tadi tak kusapa? T.T sesaat ingin menghubunginya, tapi nomor hp nya ganti. Haduh, bagaimana ini? Aku ingin meminta maaf karena tidak menyapanya. Tapi aku harus minta no nya ke siapa? Ah ku tak tahu. Kembali kuingat janji ke pasar malam dengan teman-teman, yaah itu akan menghiburku akan kesalahan yang kulakukan baru saja. Temanku sms bahwa dia akan datang sesaat lagi, bersama teman satunya dan dia mengajak seorang teman bukan dari RNC. Aha.. saatnya menambah teman *pikirku saat itu* kemudian kudengar motor berhenti di depan rumahku, yap pasti itu mereka. Ketika aku menyambut teman tersebut, mukanya tampat pucat dan seperti menandakan permintaan maaf. Aku tak tahu akan kode itu, tapi setelah kulihat siapa yang dia bawa, arghhh dia, yaa dia yang pernah kupuja walau tak pernah bertemu dan perasaanku tak terbalas. Kenapa aku bisa mengidentifikasikan bahwa itu adalah dia? Yaa dia bersama teman kelasku SMP yang digosipkan dengannya, bisa kupastikan itu dia. Sabarlah biph, baru kemudian kuluapkan perasaanku di jalan bersama teman yang memboncengku. Pasar malam waktu itu tidak menjadi arena yang aku inginkan saat kecil dulu. Terlihat kelabu, walau ramau hingar bingar keceriaan di sana-sini. Ditambah lagi mendung, makin kelabu hati ku. Kutata seakan-akan aku berbahagia, tapi tak bisa. Terpaksa aku pura-pura tak mengenalnya, dan setali tiga uang dia pun juga bersikap seperti itu. Teringat lagi bagaimana dulu chat ku ke dia, wall fb. Hhhh.. betapa memalukan!! Belum begitu mengenal tapi aku sudah seperti itu. Mungkin kalian penasaran bagaimana aku bisa mengenalnya? Yaa dicomblangin sohibku yang sekelas dengannya. Sohibku bilang dia cocok denganku, sama-sama unik. Dan sohibku merasa bahwa dia cowok baek-baek. Dan aku mengikuti prosedur comblangannya. Mulai dari add mxit, fb, sms an. Yaah saat itu aku seperti merasa bahwa dia jodohku, dan mungkin begitu agresif mengejarnya *parah* yaa dan seperti ada pepatah yang bilang “ketika kau menggenggam pasir terlalu erat, maka dia akan cepat jatuh, yaa seperti itu cinta ketika kamu menggenggamnya terlalu erat maka dia akan cepat lari* yaa dan itu, itu yang terjadi. Perasaanku tak berbalas, hhha tapi saat itu aku tak terlalu sakit, karena pikirku toh dia kita belum pernah bertemu dan tidak mengenal dekat. Tak kupikirkan bahwa akan bertemu dengan cara seperti ini akhirnya. Untuk menghibur hati aku naik bianglala, dan dia tidak ikut. Yeah!! Kemudian naik kereta putar, syukurlah dia tidak ikut lagi. Beberapa kali sempat kulihat ke arahnya, dia nampak asik dengan temanku yang digosipkan dengannya, yah mereka cocok  namun tetap saja, ingin rasanya aku cepat pulang pada saat itu, namun aku teringat bahwa aku hanya nebeng teman T.T rasanya kepalaku berkunang-kunang dan segera kuberitahukan aku ingin pulang, sedikit gurat kecewa di wajah temanku, tapi kemudian dia maklum. Sesampainya di rumah, aku masih tidak menyangka akan kejadian-kejadian yang terjadi saat hari itu. Yaa 16 Juni 2010.

0 komentar:

Posting Komentar